ICNEWS – LAHAT – Masyarakat pengunjung atau penonton dan UMKM di acara Road Race APKASI yang di adakan di sirkuit manggul merasa terbebani dengan aturan yang tidak berpihak masyarakat.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu masyarakat lahat dan pedagang UMKM maupun pengunjung dari luar daerah, mereka menilai acara Road Race ini menjadi ajang mencari rupiah atau keuntungan segelintir golongan. Sabtu (6/9/2025).
Padahal acara Road race ini di inisiasi oleh IMI (ikatan motor Indonesia) SUMSEL dalam momentum acara Asosiasi perhimpunan kepala daerah seluruh indonesia (APKASI) dan di sponsori oleh kurang lebih ada 36 sponsor perusahaan ternama.
Tiket untuk parkir kendaraan bervariatif dari 10.000 s.d 20.000 dan untuk tiket masuk dipatok senilai 25.000 dan untuk pedagang UMKM dipatok senilai 100.000 per/lapak.
Padahal, sebelumnya kabupaten lahat pernah mengadakan Road race Bupati & Wakil Bupati Cup tertanggal 17/05/2025. Para pengunjung tidak dikenakan tarif hanya dikenakan tarif parkir saja dan pedagang UMKM dipatok senilai 20.000 saja, sehingga hal tersebut menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat maupun UMKM.
“Saya merasa agak sedikit terkejut, padahal saya sempat menonton road race pada bulan mei kemarin GRATIS, kok sekarang dikenai biaya 25.000, mohon untuk pak bupati lahat sekaligus ketum apkasi untuk segera menindak lanjuti apakah acara road race ini sesuai dengan SOP (Standar operasional prosedur) dari APKASI sendiri atau hanya akal – akalan dari pihak panitia itu sendiri,”ujar masyarakat penonton road race.
Ditempat yang sama, pedagang UMKM yang tidak ingin disebutkan namanya merasa kecewa dan prihatin atas acara road race ini.
“Kami para pedagang UMKM sangat kecewa dengan panitia, mana jualan sepi dan bayaran sangat diluar nalar dipatok 100.000 per/lapak ditambah dengan biaya kebersihan, biaya listrik kurang lebih modal keluar hingga 150.000, sudah banyak teman – teman UMKM yang menyerah atau tidak ingin berjualan lagi, kami kira acara road race ini para pengunjung tidak dikenakan biaya kok, malah dikenakan biaya, intinya kami pedagang UMKM sangat keberatan,”ungkap pedagang UMKM.
Yang lebih mirisnya lagi, tim pembalap yang ingin keluar untuk membeli kebutuhan sparepart maupun minyak kendaraan dipatok 100.000, padahal mereka adalah pendatang/tamu yang seharusnya difasilitasi oleh panitia. (Dramendra).