ICNEWS – PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang kembali mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, Walikota Palembang Ratu Dewa menerima bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam kunjunan kerja ke Kota Palembang menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan), sarana produksi pertanian (saprodi), dan benih unggul secara simbolis kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palembang, Selasa (29/10/2025).
Bantuan ini merupakan bagian dari program transformasi dan mekanisasi pertanian nasional yang digalakkan Kementerian Pertanian untuk mempercepat proses tanam dan panen, sekaligus mendorong peningkatan produktivitas petani.
Dalam sambutannya, Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan sekadar kegiatan seremonial atau bagi-bagi alat, tetapi merupakan strategi nyata pemerintah untuk mengakselerasi produktivitas pertanian daerah.
“Tujuan saya datang ke sini bukan sekadar bagi-bagi alat. Itu hanya salah satu cara untuk kita cari solusi agar petani bisa tanam lebih sering, panen lebih banyak, dan tentu hasilnya meningkat,” ujar Sudaryono.
Ia juga mengingatkan bahwa alat dan mesin pertanian bantuan pemerintah tidak boleh diperjualbelikan atau disewakan dengan harga tinggi, karena merupakan aset negara yang dititipkan kepada kelompok tani.
Wamentan berharap bantuan tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Ratu Dewa, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementerian Pertanian terhadap para petani di Palembang.
Dewa menyebutkan, bantuan yang diterima meliputi traktor sebanyak 2 unit, Combine Harvester 1 unit, Hand Sprayer 21 unit, Benih Padi sebanyak 4.150 kilogram (4,1 ton), serta Bibit buah-buahan sebanyak 8.000 batang yang terdiri dari alpukat, durian, petai, dan matoa.
“Bantuan ini sangat berarti bagi petani kami. Traktor dan combine harvester akan mempercepat proses olah tanah dan panen, sehingga memungkinkan petani meningkatkan frekuensi tanam dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun,” kata Dewa.












